Tanda pengenal berupa kartu
tanda penduduk (KTP) atas nama Dian Yulia Novi (27 tahun), perempuan yang
ditangkap Detasemen Khusus Antiteror (Densus 88) Polri di Bekasi, Jawa Barat,
telah beredar di internet.
KTP milik Dian diunggah pemilik akun Facebook Priya Husada. “KTP
calon pengantin bom Bekasi, Dian Yulia Novi,” tulis Priya Husada di dinding
Facebooknya.
Priya mengunggah KTP, foto seorang perempuan dengan
tangan terborgol tengah berada di dalam mobi, kemudian tiga lembar kertas
buku tulis berisi surat yang ditulis tangan.
Priya Husada menuliskan
keterangan sebanyak tiga paragraf, berikut ini.
Di media sosial, beredar foto saat dian ditangkap dan kartu
tanda penduduk (KTP) milik Dian. Saat ditangkap, Dian mengenakan hijab besar
berwarna hitam dipadukan dengan baju panjang berwarna biru muda.
Dian tampak mengenakan masker. Wajahnya tak jelas. Namun, di
KTP-nya, terlihat jelas wajah Dian. Dian yang rencananya meledakkan bom Bekasi
di Istana Negara kelahiran Kabupaten Cirebon pada 4 Juli 1989.
Pekerjaannya tertulis sebagai pelajar/mahasiswa. Belum ada
informasi jelas bagaimana perekrutan Dian masuk dalam jaringan teroris dan mau
menjadi pengantin bom Bekasi di Istana Negara.”
Berdasarkan pengamatan Tribun-Medan.com, dalam KTP tertulis nama
Dian lahir di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada 4 Juli 1989. Dia tinggal di
Blok Jati Mulya RT 018/006 Desa Bakung Lor, Kecamatan Jamblang, Kabupaten
Cirebon. Status sebagai pelajar/mahasiswa.
Kartu identitas dan surat
wasiat Dian Yulia Novi, terduga jaringan teroris Bekasi yang berencana
meledakkan bom istana. (facebook)
KTP Dian diterbitkan 5 April 2008 dan telah habis masa
berlakunya pada 4 Juli 2013.
Pada foto terpampang foto perempuan berambut panjang, tergerai
di bahu dan sebagian menyentuh di bawah leher bagian depan, hingga dada.
Wajahnya tampak jelas, mengenakan kemeja warna hijau, mirip
seragan siswa SMA. Din kantung kanan terlihat mirip logo OSIS.
Foto lainnya, seorang perempuan berhijab yang tangannya diikat
di bagian belakang tubuhnya. Ia mengenakan jilbab hitam, panjang hingga
menyentuh pinggul. Wajahnya ditutupi pakai masker hijau, sepdan dengan pakaian
warna hijau.
Kepalanya menunduk. Posisi badan tengah duduk di kursi atau jok
abu-abu di dalam mobil.
Seorang laki-laki mengenakan sweater hitam, memegangi tangan
perempuan, sepertinya untuk mengepaskan posisi duduk di atas jok.
Satu foto lainnya berisi selembar kertas buku tulis berisi
tulisan tangan.
Surat ini diduga sebagai wasiat yang dikirimkan Dian kepada
orangtuanya di Cirebon.
Inilah izi lengkap tulisan Dian diduga kepada orangtuanya:
Jaman Rasulullah Tidak Ada
Tahlilan
Ya sudah, jaga diri kalian
baik-baik. Semua yang terjadi karena kehendak Allah, dan apa yang saya lakukan
bukan tanpa ilmu. Saya tau mana yang baik dan mana yang buruk.
Ingat pesanku ya, shalat 5
waktu dan jangan pernah menyekutukan Allah, dan jauhi segala larangannya.
Dan bila kalian ingat pesanku,
Insya Allah kelak kita akan berkumpul kembali di alam yang lebih indah.
inilah caraku berbakti pada agama dan
pada kalian orangtuaku. Jangan pernah kalian membenci jalanku ini…
Allah bersama orang-orang yang beriman
Sayang dan cintaku untuk kalian, dari
anakmu
Tertanda
(Dian Yulia Novi)
(Dian Yulia Novi)
Surat Wasiat Diduga
Untuk Suami yang Baru Menikahinya
Satu surat lainnya, ditulis tangan di dua lembar
kertas buku tulis, diduga ditujukan Dina kepada suaminya.
Assalamualikum Wr Wb
Bismillah,
Segala Puji bagi Allah Ta’ala, Robby semesta Alam. Shalawat dan salam tercurah pada Rasulluhlah dan para sabahatnya
Segala Puji bagi Allah Ta’ala, Robby semesta Alam. Shalawat dan salam tercurah pada Rasulluhlah dan para sabahatnya
Wahai Mujahitku
Kita berjumpa dan berpisah karena Allah SWT dan mengaharapkan Ridha-Nya. Bismillah. Puji syukur Allah Ta’ala telah memperjodohkan kita walau hanya sekejap. Mungkin tak banyak kenangan di antara kita, namun alhamdulillah sudah lebih dari cukup bagiku merasakan indahnya sebagai istri, walau kusadar saya masih jauh dari predikat istri shalehah.
Kita berjumpa dan berpisah karena Allah SWT dan mengaharapkan Ridha-Nya. Bismillah. Puji syukur Allah Ta’ala telah memperjodohkan kita walau hanya sekejap. Mungkin tak banyak kenangan di antara kita, namun alhamdulillah sudah lebih dari cukup bagiku merasakan indahnya sebagai istri, walau kusadar saya masih jauh dari predikat istri shalehah.
Dan Arwan A zir, saya selama menjadi
istri Aa, mempunyai banyak salah dan dari segala sikapku yang kurang berkenan
di hati antum, saya berharap Aa dapat mengikhlaskan dan meridhai kepergianku
karena ku sadar ridha dan keisklasan Aa sebagai suami sangat penting untukku.
Doakan saya juga supaya upayaku diterima
di sisiNya dan mendapatkan nama Syahi. Amin alhumma amin. Dan seiringnya waktu,
alhamdulillah cinta itu tumbu dan semoga abadi sampai jannah-Nya.
Sampaikan salam dan ucapan jarakidah
khairan khatsir pada Umi Nasihan karena beliau telah ikhlas berbagi suami, dan
semoga kita semua berkumpul di jannahNya kelak. Amin Alhumma. Amin.
Sudah dulu ya… Inya Allah kita sambung
kembali dan berkumpul di tempat yang lebih indah. Wassalam. Tertanda (Dian)
Incar Istana Negara
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden
Prabowo Argo Yuwono mengungkapkan, polisi sudah mengamankan tiga orang yang
diduga sebagai pemilik tas yang berisi bom di sebuah rumah indekos di Jalan
Bintara Jaya 8, Bekasi Kota, Sabtu (10/12/2016).
Bom tersebut, kata Argo, salah satunya ditaruh di
dalam sebuah panci. Bom tersebut rencananya akan diledakkan di Istana Negara.
“Rencananya seperti itu, di Istana Negara,” ujarnya
saat dihubungi, Sabtu (10/12/2016).
Argo menjelaskan, satu bom tersebut akan diledakkan di
Istana Negara oleh salah satu orang yang diamankan tersebut, yakni DYN.
Namun, polisi belum bisa memastikan apa motif bom
tersebut hendak diledakan di Istana Negara.
“Dua orang (NS dan AS) berasal dari Solo,” imbuhnya.
Ketiga orang itu diduga bernama Dian Yulia Novi (DHN), Nur Solihin dan Agus
Supriyadi. Seorang lainnya, Suryanto warga Karanganyar, Jawa Tengah, ditangkap
beberapa jam kemudian.
Saat ini, tambah Argo, ketiganya masih diperiksa
Densus 88, sedang di lokasi kejadian tengah disterilisasi oleh polisi. Polisi
pun tengah berjaga di lokasi kejadian agar masyarakat tak mendekat ke lokasi
kejadian.
Sebelumnya, polisi mengamankan tiga orang di Bekasi
yang diduga sebagai pemilik tas ransel yang didalamnya berisi benda diduga bom.
“Ada tiga orang yang diamankan, dua lelaki berinisial
NS dan AS, sedangkan seorang perempuan berinisial DYN,” ungkap Argo.
No comments:
Post a Comment