Aplikasi
berbasis Android yang diberi nama Fodoo ini menarik perhatian facebook dan
google. Aplikasi tersebut dibuat oleh gadis asal Desa Sukolio, Kecamatan
Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Dikutip dari Indozone, aplikasi
ini berkonsep untuk berbagi makanan kepada yang membutuhkan. “Konsepnya
adalah kerja sama dengan toko modern untuk menyumbangkan bahan makanan yang
mendekati masa kedaluwarsa untuk dibagikan ke yang membutuhkan. Daripada makanan
itu terbuang sia-sia,” ujar Nur Sitha Afrilia penemu Foodo, mengutip laman
murianews.com, Rabu 7 Desember 2016.
Awalnya, mahasiswi semester 5 Sastra Indonesia Fakultas Ilmu
Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini mengikuti sebuah ajang
internasional dalam Asia Pasific Future Leader yang diselenggarakan di Kuala
Lumpur pada 23-27 November 2016.
Dalam ajangnya itu, dia mampu membuktikan jika meski berasal
dari desa tidak membuatnya minder. Ia bahkan mampu mendapat predikat best
innovation. Dengan foodoo pula ia berhasil mengun gguli wakil dari
Negara-negara lain.
Di Asia Pasific Future Leader itu Sitha berpartner dengan Ardian
dari Universitas Jember, mengusung konsep aplikasi Android bernama Foodo. Nama
Foodo ini merupakan singkatan dari food donation (berbagi makanan). Konsep
aplikasi Foodo inilah yang membuat para juri tercengang.
Konsep itu juga yang membuat
Google dan Facebook kepincut untuk membelinya. “Dalam event itu kan jurinya ada
perwakilan dari Google dan Facebook. Dan baru dua hari dua perusahaan ini
menawari untuk membeli konsep aplikasi Foodo,” ujarnya.
Meski dilirik berbagai perusahaan besar, wanita 20 tahun itu
mengaku masih belum rela melepas konsepnya itu. dia dan rekannya, Ardian
menginginkan jika aplikasinya itu dimiliki Indonesia dan dikembangkan untuk
masyarakatnya.
Dia berharap masyarakat dapat mendonasikan makanannya melalui
aplikasi Android. Yakni ketika masyarakat masuk ke dalam aplikasi dan
mendonasikan, nanti sistem akan langsung memberitahu ke relawan untuk mengambil
makanan yang didonasikan.
⠀
“Jadi konsepnya hampir sama dengan ojek online itu. Ini yang membuat juri memutuskan kelompok kami yang terbaik,” ujarnya.
⠀
“Jadi konsepnya hampir sama dengan ojek online itu. Ini yang membuat juri memutuskan kelompok kami yang terbaik,” ujarnya.
No comments:
Post a Comment